HIDAYAH ITU MAHAL

Simpan, Beranda , Rabu, 11 Mei 2011

Pernahkah terpikirkan bahwa
kita tengah berada dalam
anugrah yang tiada ternilai dari
Dzat yang memiliki kerajaan
langit dan bumi, sementara
begitu banyak orang yang
dihalangi untuk
memperolehnya ?
Kita bisa tahu ajaran yang benar
dari agama Islam ini. Tahu ini
haq, itu batil,,, ini tauhid, itu
syirik,,, ini sunnah, itu bid ’ah,,,
Lalu kita dimudahkan untuk
mengikuti yang haq dan
meninggalkan yang batil.
Sementara, banyak orang yang
tidak mengerti mana yang benar
dan mana yang sesat, atau ada
yang tahu tapi tidak dimudahkan
baginya untuk mengamalkan al-
haq, malah ia gampang berbuat
kebatilan.
Kita dapat berjalan mantap
dibawah cahaya yang terang
benderang, sementara banyak
orang yang tertatih meraba
dalam kegelapan.
Kita tahu apa tujuan hidup kita
dan kemana kita kan menuju.
Sementara, ada orang-orang
yang tidak tahu untuk apa
sebenarnya mereka hidup.
Bahkan kebanyakan mereka
menganggap mereka hidup
hanya untuk dunia, sekedar
makan, minum, dan bersenang-
senang didalamnya.
Apa namanya semua yang kita
miliki ini, wahai saudariku, kalau
bukan ANUGRAH TERBESAR,
NIKMAT YANG TIADA TERNILAI ???
Inilah HIDAYAH dan TAUFIK dari
Alloh ‘azza wa jalla kepada jalan-
Nya yang lurus.
Dalam Tanzil-Nya, Alloh ta’ala
berfirman :
“Alloh memberikan hidayah
kepada siapa yang dikehendaki-
Nya kepada jalan yang lurus. ” QS.
Al-Baqarah ; 213
Fadhilatusy Syaikh Muhammad
ibn Shalih Al-Utsaimin
menerangkan dalam tafsirnya,
bahwa hidayah disini maknanya
adalah petunjuk dan taufik. Alloh
berikan hidayah ini kepada
orang yang pantas
mendapatkannya, karena segala
sesuatu dikaitkan dengan
kehendak Alloh maka mesti
mengikuti hikmah-Nya. Siapa
yang beroleh hidayah maka
memang ia pantas
mendapatkannya. [ Tafsir Al-
Qur'anil Karim, 3/31 ]
Fadhilatusy Syaikh Al-Fauzan
ketika menjelaskan ayat -
wahuwa a ’lamu bil muhtadiin-,
beliau berkata, “Alloh ‘azza wa
jalla tidak meletakkan hidayah
didalam hati kecuali kepada
orang yang pantas
mendapatkannya. Adapun orang
yang tidak pantas
memperolehnya, maka Alloh
mengharamkannya beroleh
hidayah tsb. Alloh yang Maha
Mengetahui, Maha Memiliki
Hikmah, Maha Mulia lagi Maha
Tinggi, tidak memberikan
hidayah hati kepada setiap
orang, namun hanya
diberikannya kepada orang yang
diketahui-Nya berhak
mendapatkannya dan dia
memang pantas. Sementara
orang yang Dia ketahui tidak
pantas beroleh hidayah dan tidak
cocok, maka diharamkan dari
hidayah tsb. ”
Syaikh melanjutkan, “Diantara
sebab terhalangnya seseorang
dari beroleh hidayah adalah
fanatik terhadap kebatilan dan
semangat kesukuan, partai,
golongan, dan semisalnya. Semua
ini sebab seseorang tidak
mendapatkan taufik dari Alloh.
Siapa yang kebenaran telah jelas
baginya namun tidak
menerimanya, ia akan dihukum
dengan terhalang dari hidayah.
Ia dihukum dengan
penyimpangan dan kesesatan,
dan setelah itu ia tidak dapat
menerima al-haq lagi. Maka disini
ada hasungan kepada orang
yang telah sampai al-haq
kepadanya untuk bersegera
menerimanya. Jangan sampai ia
menundanya atau mau pikir-pikir
dulu, karena kalau ia
menundanya maka ia memang
pantas diharamkan/dihalangi
dari hidayah tsb.
Alloh ta’ala berfirman : “Maka
tatkala mereka berpaling dari
kebenaran, Alloh memalingkan
hati-hati mereka. ” QS. Ash-Shaf ;
5
“Dan begitu pula Kami
memalingkan hati dan
penglihatan mereka seperti
mereka belum pernah beriman
kepadanya (Al-Qur ’an) pada awal
kalinya dan Kami biarkan mereka
bergelimang dalam kesesatan
yang sangat. ” QS. Al-An’am ; 110
[ I'anatul Mustafid bi Syarhi
Kitabut Tauhid , I/357 ]
Perlu engkau ketahui, hidayah itu
ada 2 macam :
1. Hidayah yang bisa diberikan
oleh makhluk, baik dari kalangan
para Nabi dan Rasul, para Da ’i
atau selain mereka. Ini
dinamakan hidayah irsyad
(bimbingan), dakwah dan bayan
(keterangan). Hidayah inilah yang
disebutkan dalam ayat :
“Sesungguhnya engkau (ya
Muhammad) benar-benar
memberi hidayah/petunjuk
kepada jalan yang lurus. ” QS. Asy-
Syura ; 52
2. Hidayah yang hanya bisa
diberikan oleh Alloh, tidak selain-
Nya. Ini dinamakan hidayah
taufik. Hidayah inilah yang
ditiadakan pada diri Rasulullah
sholallohu ‘alaihi wasallam,
terlebih selain beliau, dalam ayat :
“Sesungguhnya engkau (ya
Muhammad) tidak dapat
memberi hidayah/petunjuk
kepada orang yang engkau
cintai, akan tetapi Alloh lah yang
memberi hidayah kepada siapa
yang Dia kehendaki. ” QS. Al
Qashash ; 56
Yang namanya manusia, baik ia
da ’i atau selainnya, hanya dapat
membuka jalan dihadapan
sesamanya. Ia memberikan
penerangan dan bimbingan
kepada mereka, mengajari
mereka mana yang benar, mana
yang salah. Adapun memasukkan
orang lain ke dalam hidayah dan
memasukkan iman ke dalam hati,
maka tak ada seorang pun yang
kuasa melakukannya, karena ini
hak Alloh semata. [ Al-Qoulul
Mufid Syarh Kitabut Tauhid, Ibnu
Utsaimin, sebagaimana dinukil
dalam Majmu' Fatawa wa Rasa'il
beliau, 9/340-341 ]

Jangan lupa di share dan like HIDAYAH ITU MAHAL bro / sist
dan sempatkan untuk membaca yang lainnya broth..
Save url to wapmaster

masih 0 komentar untuk HIDAYAH ITU MAHAL

Posting Komentar

Entri Populer

 
powered by blogger.com and blog mobile template all rights reserved